Kurang lebih sekitar 2
minggu Idul fitri telah berlalu, namun suasana Syawal masih terasa hingga saat
ini. Tepat 06 Juni 2016 lalu semarak takbir dikumandangkan disegala penjuru,
tak tertingga di daerahku, di Desa ku, yang terletak di ujung dari provinsi
Lampung, yaitu Lampung Utara, dan diujung dari kabupaten tersebut, ya Negara
Ratu. Semarak hari kemenangan itu maih terngiang ditelingaku serta masih
terbayang dimata ini, namun bukan berarti aku berhalusinasi ya (J),
dan sedih terkadang membayangkan hal tersebut, Ramadhan yang penuh berkah telah
terlewati.
Seperti yang telah aku
ceritakan dalam postingan sebelum ini, bahwa cerita lebaran sedikit melenceng,
namun rencana Allah selalu lebih baik dari apa yang direncanakan oleh makhluk
Nya. Aku ceritakan kembali sedikit, pada hari ke-4 Syawal, kami 1 keluarga
besar Abdul Wahid (Abahku), yaitu aku, ke-7 kakakku beserta suami/istrinya
serta anak-anaknya (yang jumlah nya 14 ½) berkumpul diacara reuni keluarga yang
dalam kesempatan kali ini diadakan di rumah kakak pertama ku, yaitu di desa Way
Jepara, kabupaten Lampung Timur. Namun sebuah kejadian yang tak diinginkn
terjadi, yaitu kakak ku mengalami Acute
Coronary Syndrome (serangan jantung)
dan aku beserta kakak ku (Istri sang
pasien) dan kedua anak nya membawa kakak ipar ku ke RS Urip Sumoharjo yang
bertepat di Sukarame Bandar Lampung. Sehingga acara reuni keluarga kali ini
(untuk yang ke-3 kali nya) aku tidak bisa mengikuti nya kembali (FYI, acara
reuni ini biasanya dilakukan pada malam ke 5 syawal dengan acara pembacaan
Yasin dan Tahlil bersama yang dipimpin oleh Abahku dn dilanjutkan acara makan
bersama).
Nah, begitulah singkat
ceritanya, sehingga perjalanan ku berubah dari rencana. Namun dengan kejadian
ini aku dapat mengunjungi beberapa rumah saudara-saudara ku (kakak-kakak) ku
yang cukup menyebar di Provinsi Lampung ini, yaitu dari desa Way Jepara di
Lampung Timur, menuju Bandar Lampung, dan setelah kakak ipar ku dirawat di RS
Urip Sumoharjo selama kurang lebih 5 hari, aku bersilaturrahmi ke rumah kakak
ku yang lainnya di Baradatu Kabupaten Way Kanan. Selama singgah di rumah kakak
ku ini “actually” aku bingung hendak
melakukan apa, yaah, ujung-ujungnya sama seperti yang kulakukan di rumah ku di
desa Negara Ratu, Lampung Utara yaitu menonton, dan terkadang mengurus
keponakan ku disini, ya setidaknya aku mengakrabkan diri dengan keluarga ku
yang cukup jarang aku temui.
Semoga Silaturrahmi
keluarga kami dapat terus terjaga dan keluarga kami selalu diberi kesehatan dan
keberkahan rizki, Amiiin
Sekiann dan Sampai jumpa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar